Minggu, 27 September 2009

BURUNG dalam SANGKAR (SDM-16)


Resah dan Gelisah menghadapi MPP

Beberapa bulan yang lalu, kawan lama saya (teman sewaktu kuliah) datang kekantor saya untuk berbincang-bincang, membicarakan masa depannya selepas pensiun.
Sudah lama sekali kita tidak bertatap muka, saya lupa sudah berapa belas tahun tidak jumpa, selama ini kadang berkomunikasi, tapi hanya via HP saja.

Waktu bertemu langsung bernostalgia,......... cerita waktu masih sama-sama kuliah dulu, tak terasa sepertinya waktu cepat sekali berlari, tahu-tahu telah 25 tahun berlalu.

Setelah lulus kuliah kita pernah bertemu sebelumnya, di acara reuni fakultas, tapi saya lupa tahun berapa ya,......... mungkin 15 tahun yang lalu.

Kalau diingat, perasaan baru kemarin kita sama-sama camping, jalan sama-sama, sama-sama nongkrong, sama-sama belajar dan ngebet kalau terpaksa (ha,ha,ha,........sorry ya, jadi buka rahasia).

Kawan saya saat ini bekerja diperusahaan rental barang modal, diperusahaan besar dan terkenal, jabatan terakhir (waktu kita bertemu) adalah General Manager.

Dia memberitahukan bahwa masa MPP nya tinggal sebentar lagi, yaitu tinggal 5 tahun lagi dan merasa saat ini belum punya persiapan dan belum punya gambaran sama sekali,.......... setelah pensiun akan kerja atau usaha apa ?

Karena menurutnya, dia tidak punya bakat dan tidak punya naluri untuk menjadi seorang pengusaha, ia merasa lebih cocok dan lebih tepat menjadi tenaga profesional saja (karyawan saja).

Tapi yang dikhawatirkan adalah setelah pensiun, apakah masih ada perusahaan yang mau mengkaryakannya, karena usia, juga situasi dan kondisi perekonomian yang sedang tidak menentu, seperti saat sekarang ini sedang dilanda krisis keuangan global.

Dia merasa takut dan kuatir akan masa depannya juga keluarganya, karena belum terlihat jelas sampai dengan saat ini ?

Itulah yang membuatnya Resah dan Gelisah menghadapi Masa Persiapan Pensiun (MPP), walaupun masih 5 tahun lagi,......... itu yang tersirat, yang dapat saya tanggkap dari ceritanya.

Saya memberikan masukan dan saran kepadanya, seperti yang dikatakan oleh Soen Tzu dalam bukunya yang berjudul The ART of WAR (silahkan lihat dan baca).

Kemudian saya berusaha memotivasi dan memberikan keyakinan kepadanya, bahwa bila saatnya tiba kamu pasti bisa dan mampu menjadi pengusaha, syaratnya memiliki 4 K, yaitu : Kemauan, Keyakinan, Keberanian dan Kerja Keras untuk mendapatkan apa yang telah kita impikan (cita-citakan).
Kemudian dia juga bertanya,......... apa sih bedanya bekerja sebagai karyawan dengan bekerja sendiri (pengusaha) ?

Perbedaannya hanya terletak pada sikap mentalnya saja,......... apa maksudnya ?
Saya tidak menjawab pertanyaannya, tetapi saya bertanya lagi kepadanya,
Apa bedanya anda sebagai tenaga kerja profesional yang sukses, jika dibandingkan dengan seorang pengusaha yang masih jatuh bangun (belum berhasil) ?
Karyawan yang sukses dalam pekerjaannya, saya analogikan seperti seekor burung yang hidup dalam sangkar dan burung tersebut sangat disayang oleh pemiliknya, karena dia dapat memberikan suaranya yang merdu, tingkah polanya yang menyenangkan hati, membuat sipemilik bergembira, tidak pusing dan tidak stres dsb.
Semua yang diharapkan oleh sipemilik burung tersebut dapat dituruti dan dilakukan oleh siburung tersebut.
Semakin besar perusahaan tempat dia bekerja, maka semakin besar pula sangkar tempat siburung itu hidup, sehingga lama-kelamaan burung tersebut tidak tahu lagi bahwa ada dunia lain di luar sangkarnya.
Apa akibatnya ???,......... akibatnya si burung hanya dapat hidup didalam sangkar, yang semuanya telah tersedia, aman dan nyaman,.......... walaupun sesekali sipemilik kadang lupa memberi makan dan minum.
Bagaimana cara kerja Karyawan kebanyakan ?
Cara kerja Karyawan (kebanyakan), saya analogikan seperti kuda peliharaan, jang dalam menjalankan tugasnya menarik delman selalu diberi kaca mata kuda oleh pak kusir.
Kuda tersebut dapat bekerja dengan baik, berjalan, berlari sampai ketempat tujuan, semuanya sesuai dengan petunjuk dan perintah pak kusir.
Pertanyaan terpenting berikutnya, adalah :
Bagaimana nasib si burung dan si kuda peliharaan, jika mereka dilepas di alam bebas atau di hutan belantara ?
Apakah mereka dapat bersaing dengan burung dan kuda liar yang telah terbiasa hidup di alam bebas atau di hutan belantara yang sangat liar dan ganas ?
Untuk sahabatku yang akan berwirausaha, mulai sekarang harus belajar meninggalkan sangkar kita dan menanggalkan kaca mata kuda kita, untuk sejenak melihat dan merasakan secara nyata hidup di alam bebas dan di hutan belantara.
Tanpa itu semua, mustahil kita siap dan sanggup bertahan menghadapi keras dan kejamnya dunia bisnis yang sesungguhnya,........ bagaimana menurutmu ?






Jumat, 18 September 2009

KEGAGALAN adalah SUKSES yang tertunda (SDM-15)


SUKSES berawal dari KEGAGALAN

Apakah kamu sepaham dan sependapat dengan ungkapan tersebut ?
Bahwa KEGAGALAN adalah SUKSES yang tertunda atau SUKSES tidak akan terjadi bila kita tidak pernah GAGAL ?
Bagaimana menurut pendapatmu ?
Menurut pendapat saya, KEGAGALAN adalah SUKSES yang tertunda, apabila :
1. Kita tahu secara pasti kenapa kita GAGAL (penyebab KEGAGALAN kita).
2. Kita tahu secara pasti bagaimana mengatasi dan memperbaikinya.
3. Kita benar-benar yakin dan siap untuk memulainya kembali.
Itulah 3 point utama yang harus kita ketahui secara pasti, agar kegagalan dapat dijadikan pengalaman dan guru terbaik untuk meraih sukses kita.
Tanpa hal itu,......... mimpi kali yech,......... pasti kita akan mengalami kegagalan demi kegagalan, dan kita akan masuk, terperosok kelubang KEGAGALAN YANG SAMA.
Mengapa demikian ?
Karena tanpa 3 point utama tersebut, Otak kita tidak pernah diberi peringatan agar waspada, dapat mengantisipasi serta mengatasi masalah tersebut.
Jadi kita harus terlebih dahulu menginstal kedalam Otak kita suatu program ANTI KEGAGALAN, agar Otak kita selalu memberi peringatan dini dan menghancurkan semua cara yang akan menyerumuskan kita ke jurang kegagalan tersebut.
Hal seperti ini memang mudah diucapkan, tetapi sangat sulit untuk dapat dilakukan, itulah sebabnya banyak sekali orang yang GAGAL, GAGAL dan selalu GAGAL, baik dalam kehidupannya, keluarganya, pekerjaannya maupun usahanya dll.
Kegagalan yang sama berulang kali diterjadi,........ sampai-sampai kita tidak tahu lagi bagaimana mengatasi dan mencari jalan keluarnya,........ akhirnya kita frustrasi, putus asa dan depresi.
Kadang kita menyalahkan Tuhan, yang berlaku tidak adil, tidak mau menolong dan memberikan jalan keluar dari kesulitan tersebut.
Saya pribadi yakin, Tuhan selalu menolong dan memberikan petunjuk kepada semua umatnya, yang dengan sungguh-sungguh meminta dan memohon pertolongan kepada Nya.
Tapi sayangnya mata, telinga dan pikiran kita dibutakan oleh EGO kita sendiri,......... akibatnya kita tetap saja masuk dan terperosok dilubang kegagalan yang sama berkali-kali.
Orang bilang, kita menjadi manusia yang super bodoh dan tolol,........ tapi itulah kita.
Mengapa hal itu dapat terjadi ?
Musibah itu berulang-ulang terjadi, karena :
1. Kita tidak kenal dan tidak tahu siapa DIRI kita (lihat dan baca The ART of WAR).
2. Kita selalu memperbesar EGO dan mengurangi EMPATI kita.
3. Kita tidak mau merubah Kepribadian dan Sikap Mental (Perilaku) kita.
4. Ambilah keputusan penting dengan Otak kiri kita, bukan dengan Otak kanan kita.
Dengan mengetahui dan memahami 4 point tersebut diatas, diharapkan KEGAGALAN menjadi awal dari KESUKSESAN kita,......... bagaimana pendapat mu ?


Kamis, 17 September 2009

TRAINING lagi-TRAINING lagi (SDM-14)


TRAINING terus,......... BOSAN aku,

Training atau Pelatihan merupakan suatu syarat mutlak, wajib hukumnya bila ingin SDM kita Profesional (lihat dan baca Profesional), mempunyai Kinerja dan Produktivitas Kerja yang baik.

Sayangnya hanya sedikit perusahaan atau usaha yang memiliki program Training yang baik, sistimatis dan berkesinambungan bagi para karyawannya.

Hal tersebut baru dapat dilaksanakan oleh perusahaan-perusahaan besar dan sebagian kecil perusahaan kelas menengah.

Untuk perusahaan kecil atau UKM, Training adalah barang mewah yang sangat mahal harganya dan masih jauh dari harapan, seperti kata pepatah : " jauh tak terjelang, dekat tak tertandangi ".

Banyak pengusaha kecil atau UKM yang belum mengerti manfaat dan hasil guna dari Training, mereka menganggap Training itu tidak terlalu penting dan itu hanya memakan biaya (cost).

Karyawan cukup diberi aturan kerja dan petunjuk pelaksanaan kerja, kemudian langsung praktek dilapangan,......... cukup itu saja.

Kalau bicara tentang Training biasanya dibagi dua kelompok, yaitu :

1. TRAINING TEKNIS
Contohnya : Product Knowledge, Application, Service, Marketing/Sales, Finance, Accounting, HRD, GAD dll.

2. TRAINING NON TEKNIS
Contohnya : Motivasi, Psikologi, Kepribadian, Komunikasi, Presentasi dll.

Dari kedua jenis Training tersebut yang baru mendapat perhatian serius dari perusahaan-perusahaan besar, adalah TRAINING TEKNIS.

Hal tersebut tidak salah, tetapi juga tidak benar,......... mengapa demikian ?

Karena yang membuat kita SUKSES dipekerjaan,........ kinerja dan produktivitasnya oke buuanget, tidak cukup hanya diberi kemampuan teknis yang baik saja.

Tidak yakin dan tidak percaya ???

Silahkan buktikan sendiri,......... berapa banyak saudara, teman, sahabat kita yang waktu sekolah/kuliah sangat pandai, selalu dapat rangking dan juara kelas,......... tapi setelah bekerja kenapa yah, prestasi waktu sekolah/kuliah hilang entah kemana dan prestasi kerjanya dikantor kok
JEBLOK TERUS !!!

Kita yang waktu sekolah dianggap biasa-biasa saja, bahkan termasuk yang sering ditegur oleh orang tua, guru, dosen,........... lah kok begitu kerja, prestasi kerjanya seperti Meteor Garden,.......... LUAR BIASA !!!
Mengapa demikian ?

Keberhasilan kita bukan karena IQ saja, keberhasilan karena IQ kontribusinya hanya +/- 20%, penyebab keberhasilan (yang terbesar = 80%) karena EQ, SQ dan AQ (lihat dan baca tulisan terkait di BLOG Koh Le Man).

Pertanyaan berikutnya adalah,....... Apakah karyawan kita betul-betul SADAR TRAINING ???

SDM kita (kebanyakan) adalah SDM yang malas membaca, malas belajar dan malas memotivasi dirinya sendiri (cuek, pasrah dan cepat puas).

Marah, tidak terima dan tidak suka dengan pendapat saya ?

Ayo kita buktikan bersama-sama, tapi ada syaratnya loh,......... jawablah pertanyaan dibawah ini dengan sejujurnya,......... jangan munafik, dosa tahu.

1. Perusahaan suruh kita memilih, mau ikut Training atau liburan bersama keluarga ?

2. Perusahaan suruh kita memilih, mau ikut Training atau mau uang biaya Training ?

3. Pernahkah kita membayar Training dengan uang kita sendiri ?

4. Untuk karyawan yang pendapatannya pas-pasan (UMR), pilih beli pulsa HP, Rp.50.000,- per bulan atau ikut Training atau beli buku, nilainya sama dengan pulsa HP mu ?

Saya yakin buuanget,......... jawaban kita pasti TIDAK IKUT TRAINING.
Yang ikut Training dianggap oleh teman sejawatnya, sok tahu, cari muka, biar kelihatan oke dimata Bos dll.

Apa yang harus dicermati dari jawaban kita tersebut diatas, khususnya untuk HRD ?

Artinya banyak diantara kita yang terpaksa mengikuti Training, padahal sebenarnya kita malas, sebel dan bete dengan Training tersebut.
Training terpaksa diikuti hanya karena takut kena sanksi, takut kena tegur atasan, takut,.......... dan takut lainnya.

Kalau seperti itu adanya,......... apakah materi Training tersebut akan nyangkut dan tinggal di OTAK kita ?

Banyak peserta Training khususnya dari perusahaan, yang menganggap Training itu sebagai penyegaran (refreshing), rekreasi, tempat kumpul dengan teman-teman dari cabang (daerah), begitupun sebaliknya.
Dari pengalaman dan pengamatan saya, baik waktu bekerja sebagai Trainers Sales dan Marketing, maupun setelah berwira usaha lebih dari 11 tahun, sebagian besar SDM kita sikap mentalnya seperti yang telah saya sebutkan diatas.
Dari ceritera para sahabat dan mitra usaha, mereka juga banyak mengeluh dan perusahaan merasa sangat dirugikan.
Menurut mereka, perusahaan telah memberikan fasilitas Training dengan biaya yang besar dan mahal, tetapi hasilnya tidak terlihat sama sekali,......... SDM nya seperti jalan ditempat,......... tidak bertambah baik (seperti yang diharapkan).
Bahkan ada seorang kawan bisnis saya yang bercerita, salah seorang karyawannya (pria) yang telah memiliki posisi cukup baik, mengundurkan diri dari perusahaan,......... karena merasa tertekan dan tidak nyaman,......... sebabnya sering disuruh ikut Training.
Jujur saja saya tidak percaya dengan cerita kawan tersebut,.......... tapi itulah kenyataannya,......... aneh tapi nyata dan sungguh LUAR BINASA !!!
Menurut pendapat saya manfaat dan efektivitas Training (khususnta TRAINING NON TEKNIS) paling besar hanya 10%.
Walaupun Trainersnya motivator No.1 dan terbaik di Indonesia, bahkan didunia sekalipun, paling banyak dapat menyadarkan dan merubah kepribadian, sikap mental pesrta tidak lebih dari 10% dan itupun belum tentu bersifat permanen.
Coba dihitung berapa besar kerugian perusahaan, bila hasilnya demikian buruk,......... kasihan dech loe perusahaan.
Mengapa hal itu terjadi ?
Karena pikiran bawah sadar kita menolak Training tersebut, kepribadian dan sikap mental yang negatip tetap ingin bercokol dan menguasai pikiran kita,......... itulah biang keladinya (penyebab utamanya).
Mengapa kita sulit sekali berubah menjadi positip ?

Karena :

1.Sangat sulit untuk dapat menembus dan menghancurkan mental blocking negatip kita.

2.Sulit sekali menanamkan nilai-nilai positip (baru), kedalam pikiran bawah sadar kita.

3.Pikiran sadar kita kemampuannya hanya 12% saja, sedangkan pikiran bawah sadar kita kemampuannya 88% atau 7,33 kali lipat lebih kuat dibandingkan pikiran sadar kita.

4.Metode Training konvensional tidak efektif untuk dapat merubah dan menata ulang kepribadian dan sikap mental kita.

5.Banyak diantara kita yang sakit Kepribadian dan Mental nya (menderita penyakit Psikosomatik), jadi untuk menyembuhkannya harus dengan metode Terapi, bukan di Training.

Contoh, kalau kita PHOBIA kepada KECOA (misalnya), bisa di Training agar kita tidak ketakutan lagi dengan KECOA dan berani pegang KECOA ???

(lihat dan baca BLOG, psikosomatik-ku.blogspot.com)

Itulah nasib TRAINING, sangat diperlukan tapi banyak di sia-sia kan, dianggap penyiksaan, sehingga hasilnya ???,......... bagaimana pendapatmu ???






























Selasa, 15 September 2009

The ART of WAR (SDM-13)


SENI BERPERANG karya SOEN TZU

The ART of WAR karya SOEN TZU, adalah buku militer klasik tertua yang diketahui dalam literatur Cina.

Buku yang menjabarkan secara detail, mengenai taktik dan strategi perang, serta menjelaskan bagaimana caranya kita dapat memenangkan suatu pertempuran dan memenangkan perang tersebut.

Diperkirakan SOEN TZU menulis buku tersebut +/- 500 tahun sebelum Masehi (ada juga yang menyebutkan +/- 400 tahun s/d 300 tahun SM), atau 2509 tahun yang lalu.

Jadi kalau dilihat dari usianya, buku tersebut sudah sangat tua umurnya, yaitu telah berusia 2509 tahun.

Hebat dan luar biasa,......... ternyata taktik dan strategi perang dalam buku tersebut sampai dengan saat ini (tahun 2009), masih tetap up to date dan tidak ketinggalan zaman, serta dapat di implementasikan kedalam banyak hal.

Apa yang dijabarkan dalam buku tersebut, dijadikan bahan acuan dari hampir semua taktik dan strategi bisnis, maupun militer sampai dengan saat ini.

Banyak pakar Manajemen, para Eksekutif, CEO, Politikus, pimpinan Militer dan Pemerintahan didunia ini, yang memberikan pujian dan penghargaan tertinggi kepada buku tersebut.

Inti sari buku The ART of WAR untuk dapat memenangkan Pertempuran dan Peperangan adalah sebagai berikut :
Kenalilah DIRI SENDIRI dan MUSUH kita,......... maka Kemenangan kita TAK TERGOYAHKAN,

Dengan mengenal MEDAN dan CUACA, maka Kemenangan kita semakin LENGKAP dan SEMPURNA.

Siapa yang mengenal DIRI SENDIRI, tapi tidak mengenal DIRI MUSUH nya, hanya mempunyai peluang sama besar untuk menang dan setiap Kemenangan yang diperolehnya akan membuat DERITA.

Tetapi siapa yang tidak mengenal DIRI SENDIRI dan DIRI MUSUH nya, akan KALAH disemua medan pertempuran.

Jadi kalau kita semua mau sukses dimanapun, dalam kehidupan kita, keluarga, pekerjaan, maupun usaha kita, maka kita harus :

Pertama,
Kenalilah dan ketahuilah secara pasti (100%) siapa diri kita, baik kelebihan maupun kekurangan kita.
(Karakter, Kepribadian, Sikap Mental, Bakat, Potensi, Kompetensi (Skill), Sarana dan Prasarana,
Fasilitas yang kita miliki dll).

Kedua,
Kenalilah dan ketahuilah dengan baik dan benar siapa orang-orang disekitar kita, competitor, pesaing usaha kita, baik kelebihan maupun kekurangannya.
(Keluarga, Teman, Mitra Usaha, Competitor, Musuh kita dll).

Ketiga,
Kenalilah dan ketahuilah dengan baik dan benar, lingkungan, wilayah, daerah, negeri kita, perusahaan, usaha, competitor, juga pasar kita.
Keempat,
Kenalilah dan ketahuilah dengan baik dan benar, perubahan yang terjadi pada diri kita, keluarga, teman, mitra usaha, competitor, perusahaan, pemerintahan (perundangan, peraturan, keamanan dll).

Dari empat point utama, yang terpenting menurut Soen Tzu adalah kita harus mengenal 100% siapa diri kita, baru competitor dan yang lainnya.

Tanpa mengenal siapa diri kita, kemungkinan SUKSES dan BERHASIL hanya 50% saja, itupun baru dapat kita capai dengan perjuangan yang berdarah-darah.

Masalahnya banyak sekali orang yang tidak mengenal siapa dirinya dengan baik dan benar, justru orang disekitarnya lebih tahu dan mengenal siapa diri kita yang sesungguhnya.

Padahal menurut Soen Tzu mengenal DIRI SENDIRI itulah yang utama dan terpenting, jika kita ingin SUKSES dan BERHASIL.

Tidak percaya ???,......... mari kita tes sama-sama, sampai sejauh mana kita mengenal diri kita sendiri.
Caranya mudah dan sederhana,......... ambil selembar kertas, kemudian tuliskan sebanyak mungkin kelebihan dan kekurangan kita, beri nomor misalnya nomor 1 s/d 20 untuk kelebihan maupun kekurangan kita.
Kemudian pilih 4 atau 5 orang yang kita anggap paling tahu dan mengenal diri kita, minta bantuan kepada mereka untuk memberikan masukan (sejujurnya), tentang kelebihan dan kekurangan diri kita, tulisan pada selembar kertas dan beri nomor 1 s/d 20 (sama seperti diatas).
Kemudian hasil jawaban mereka bandingkan dengan hasil jawaban kita,.......... hitung berapa persen penyimpangan atau perbedaannya dengan jawaban kita sendiri.
Semakin besar perbedaannya, berarti semakin kita tidak mengenal siapa diri kita.
Untuk tahu dan mengenal siapa diri kita, terutama penyakit Psikosomatik kita silahkan lihat dan baca BLOG, psikosomatik-ku.blogspot.com.
Jadi,......... ingat, ingat dan ingat !!!, jangan main-main dengan diri kita, kenalilah dan ketahuilah siapa diri kita seutuhnya (100%), itulah kunci SUKSES dan KEBERHASILAN kita.
Pertanyaan,......... sudahkah kita mengetahui dan mengenal siapa diri kita yang sesungguhnya ???




Minggu, 06 September 2009

HDI atau KDI (SDM-1)


Mana lebih top dan populer HDI atau KDI ?

Silahkan jawab pertanyaan berikut ini :

Mana lebih top dan populer HDI atau KDI ?

Jawabnya yang paling top dan populer adalah :

1. Noordin M. Top (gembong Teroris No. 1 di Indonesia)

2. KDI (Konser Dangdut Indonesia)

3. Terakhir dan banyak tidak diketahui dan tidak diperhatikan oleh kita adalah :

HDI (Human Development Index)

Setiap kali saya bertanya kepada orang - orang yang saya kenal, baik itu mitra usaha, teman - teman, karyawan, calon karyawan (pelamar kerja), keluarga, saudara tentang HDI (Human Development Index) mereka semua tidak ada yang tahu,......................apa itu HDI ???

Tapi kalau saya tanya siapa itu Noordin M. Top, mereka semua tahu dan dapat menjawab secara cukup terperinci.

Kalau saya tanya apa itu KDI (Konser Dangdut Indonesia), sebagian besar tahu, yaitu lomba pemiluhan penyanyi dangdut yang diselenggarakan oleh salah satu stasiun TV swasta.

Saya punya sebuah pengalaman yang menurut saya aneh tapi nyata mengenai HDI.

Begini ceritanya, sekitar pertengahan tahun 2006 saya diajak oleh kawan saya, ia kepala sekolah SMP, sekolah swasta internasional, ia seorang sarjana pendidikan bergelar S.Pd, pengalaman mengajarnya telah lebih dari 15 tahun di sekolah internasional.

Saya diminta untuk shearing mengenai kepribadian, sikap mental dan perilaku,........................ waktu saya hadir ke sekolahnya rupanya disana sedang ada acara, pertemuan kepala sekolah untuk membahas kurikulum pelajaran sekolah internasional.

Pertemuan dihadiri oleh tujuh orang, plus satu orang pengawas sekolah dari departemen pendidikan dan kebudayaan (kalau tidak salah ingat).

Dari usia dan pengalaman mengajar mereka sudah senior semua, rata - rata usia mereka diatas 40 tahun.

Waktu shearing masalah kepribadian, sikap mental dan perilaku, iseng - iseng saya bertanya tentang HDI.

Maksud saya bertanya,.................. karena HDI merupakan barometer keberhasilan pendidikan kita, dan kita telah sama - sama tahu HDI kita di Asia Tenggara sangat rendah (lihat dan baca tulisan saya yang berjudul SDM).

Tapi saya menjadi sangat terkejut, karena mereka semua tidak tahu apa itu HDI, padahal mereka semua adalah kepala sekolah,............. disamping itu pengetahuan dan pemahaman mereka tentang psikologi sangat terbatas.

Mereka tidak paham apa itu karakter, kepribadian, sikap mental, kalau mereka tidak paham itu bagaimana mereka dapat mengimplementasikannya kepada anak didiknya.

Bagaimana mereka dapat menjadikan anak didiknya, bukan hanya pandai atau pintar dalam bidang ilmu pengetahuan, tapi juga menjadi anak - anak yang baik budi pekertinya, akhlak atau perilakunya.

Makanya tidak usah heran bila kita sering melihat di TV dan membaca di media massa, banyak pelajar yang tawuran, menjadi preman, tukang palak, narkoba, dll.

Bahkan yang sangat memalukan mahasiswapun ikut tawuran, rupa - rupanya urat malu mereka sudah putus dan dan mereka tidak layak dan pantas menjadi mahasiswa.

Bicara soal tawuran mahasiswa, ini bukan sesuatu hal yang baru, tawuran telah terjadi sejak saya masih duduk di bangku kuliah (30 tahun yang lalu).

Coba bayangkan, mereka yang hobi tawuran, hobi malakin teman, hobi jadi preman kampus,.............. suatu saat nanti mendapat kesempatan untuk menjadi pemimpin,..................... apa yang akan terjadi.

Satu bukti lagi, pendidikan kita hanya perhatian pada dunia keilmuan saja, tapi cuek, EGP dan peduli setan dengan pembentukan budi pekerti, kepribadian, sikap mental yang muaranya pada tingkah laku atau akhlak atau perilaku,..................... yang terpenting justru dibiarkan memble, tidak terurus dan amburadul, makanya HDI kita juga memble dan terpuruk,................ kasihan dech Indonesia !!!





Rabu, 02 September 2009

Karakter dan Kepribadian (SDM-12)


Manusia memiliki Karakter dan Kepribadian

Ada beberapa pertanyaan yang sering dilontarkan oleh para client saya, waktu menerapi dan menjelaskan tentang kepribadian dan sikap mental mereka.

1. Kenapa saya lebih banyak bicara tentang Kepribadian, bukan Karakter ?

2. Apakah Karakter itu sama dengan Kepribadian atau berbeda ?

Baiklah,......... saya coba menjawab pertanyaan tersebut diatas dengan bahasa yang umum dan analogi sederhana, mudah-mudahan dapat dipahami oleh semua penggunjuk BLOG psikosomatik-ku dari segala lapisan usia.

1. Jawaban, pertanyaan pertama adalah :

Saya lebih banyak menjelaskan tentang Kepribadian, karena orang yang menderita penyakit Psikosomatik adalah orang yang sakit Kepribadian dan Mentalnya, bukan sakit Karakternya.
Dan yang dapat diubah atau diperbaiki adalah Kepribadian dan Sikap Mentalnya, kalau Karakternya sudah paten, tidak dapat diubah.

2. Jawaban, pertanyaan kedua adalah :

Karakter (Character) tidak sama dengan Kepribadian (Personality)

Character atau Watak adalah sifat atau perilaku yang sudah ada (terbawa) dari sejak kita lahir didunia ini dan Karakter ini bersifat permanen atau tetap dan tidak dapat dirubah.

Analoginya Karakter kita adalah tubuh kita seutuhnya, kalau kita telanjang bulat tanpa sehelai benangpun ditubuh kita, maka yang kita lihat dicermin, mulai dari ujung rambut sampai keujung kaki itulah Karakter kita.

Kepribadian atau Personality asal katanya adalah Persona (bahasa Yunani) yang artinya TOPENG.

Jadi Kepribadian adalah sifat-sifat kita yang dapat kita tentukan dan kita pilih sesuai dengan kesukaan dan keinginan kita.

Kepribadian itu TOPENG, karena TOPENG maka kita dapat memilih sesuka hati kita, TOPENG mana yang hendak kita pakai, TOPENG Malaikat, Setan, Jojon, Zorro, Hitler, Shakira, Brad Pitt dll.

Kepribaian juga analog dengan pakaian atau gaun atau baju yang kita kenakan untuk menutupi tubuh (Karakter) kita.Kita dapat memilih sesuka hati, pakaian atau gaun atau baju yang akan kita kenakan, baik itu modelnya, bahan, motif dan warnanya, juga merek dan harga dari pakaian tersebut.

Itu menunjukan kepada kita semua, betapa besar, sempurna dan kasih Tuhan kepada kita, Dia memberikan Kepribadian untuk melengkapi dan menutupi Karakter kita yang kurang baik atau jelek.

Jadi sebenarnya kita semua tidak perlu lagi takut atas segala kekurangan Karakter kita, karena Tuhan telah memberikan kita Kepribadian yang dapat kita pilih, kita atur dan tentukan sendiri untuk menutupi (menghilangkan) segala kelemahan dan kekurangan pada Karakter kita.

Sayangnya banyak diantara kita yang tidak dapat memanfaatkan secara optimal, bahkan banyak yang tidak tahu bagaimana harus memilih Kepribadian kita, agar matching (sesuai), cocok, serasi dan saling melengkapi dengan Karakter kita.

Analoginya kalau memilih busana dan berdandan kaum hawa adalah juaranya, ia dapat menjadi pesulap handal yang dapat menyulap penampilannya menjadi,.......... oke buuuanget.Begitupun kaum adam, sekarang ini banyak diantara mereka yang tidak kalah dan tidak mau kalah penampilannya dengan kaum hawa.

Sayangnya kalau memilih Kepribadian atau Topeng dan Pakaian untuk Karakternya, banyak sekali yang salah memilih, tidak matching, tidak cocok, tidak serasi dan jelek sekali pilihannya.Dan banyak sekali yang Karakternya tidak berbusana (telanjang bulat) dan kita tidak malu dan tidak tahu malu, walaupun diketahui dan dilihat oleh orang lain.

Coba bayangkan kalau itu tubuh kita, dalam keadaan bugil (telanjang bulat),.......... kita keluar kamar saja, tidak perlu keluar rumah,......... apa yang terjadi ???

Jadi masihkah kita mau bugil atau salah pilih Kepribadian kita,.......... dan sudahkah kamu tahu Karakter dan Kepribadianmu ???

KEPUASAN Pelanggan (SDM-11)

Kami memberi BUKTI bukan JANJI

Slogan dari salah satu perusahaan Automotif terbesar di negara kita tercinta (untuk saat ini), adalah : " Kami memberi BUKTI bukan JANJI ".

Kenapa sih perusahaan tersebut memilih Slogan (semboyan atau moto atau dalam bahasa marketing disebut Positioning) seperti itu ?

Saya yakin dan percaya Top Manajemen perusahaan tersebut tidak ngawur dalam memilih slogan tersebut, mungkin juga mereka rela membayar jasa konsultan Marketing yang Top untuk membuat slogan perusahaan.

Setelah kata-kata tersebut diputuskan untuk menjadi slogan (positioning) perusahaan, artinya seluruh SDM yang ada diperusahaan tersebut, mulai dari pimpinan puncak sampai karyawan level bawah harus dapat melaksanakan isi dari kata-kata slogan perusahaan tersebut.

Kalau tidak maka slogan tersebut akan menjadi " Bumerang ", yang akan membunuh perusahaan tersebut.

Pertanyaan berikutnya,.......... Kenapa ya Perusahaan tersebut memilih slogan " Kami memberi BUKTI bukan JANJI " ? , kenapa mereka tidak memilih kata-kata yang lainnya yang lebih wah, lebih bombastis, lebih hebat, misalnya : Kami yang terbaik, Kami yang terbesar, Pelanggan lebih puas dsb.

Kita tahu perusahaan tersebut adalah perusahaan terbesar dibidangnya, dia menguasai pangsa pasar terbesar di bidang automotif di Indonesia, dia dijadikan panutan bagi perusahaan sejenis, jadi sampai saat ini perusahaan tersebut merupakan perusahaan yang paling Top dibidangnya (menurut pendapat saya loh).

Tapi kenapa slogannya : Kami memberi BUKTI bukan JANJI (bukan yang lain yang kelihatan dan kedengarannya lebih baik dan lebih keren) ?

Sekali lagi, jawaban berikut ini adalah menurut pendapat Koh Le Man, jadi mohon dimaafkan bila jawabannya dianggap salah atau tidak tepat.

Saya sangat yakin dan percaya bahwa Top Manajemen perusahaan tersebut sangat tahu dan sangat paham Kepribadian dan Sikap Mental dari masyarakat kita, yaitu :

- Masyarakat kita (kebanyakan) suka dan senang membuat janji, tapi janji
GOMBAL !!!

- Masyarakat kita (kebanyakan) sulit untuk bisa melayani, tetapi maunya dilayani.

- Masyarakat kita (kebanyakan) bicaranya ASBUN (Asal Bunyi) atau Ngomong
dulu baru Mikir.

Jadi dari kebiasaan buruk tersebut diatas, kebanyakan masyarakat kita slogan nya adalah : " Kami memberi JANJI bukan BUKTI ".

Begitupun dengan kebanyakan perusahaan yang ada dinegeri kita tercinta ini, slogannya sama dengan slogan sebagian besar masyarakat kita, yaitu : " Kami memberi JANJI bukan BUKTI "

Menyadari dan memahami itu semua, maka perusahaan Automotif No.1 di Indonesia (dari Market Share), membuat slogan : " Kami memberi BUKTI bukan JANJI ".

Itulah pendapat saya,......... bagaimana pendapatmu ?

Pertanyaan berikutnya (jawablah dengan jujur),........... Apa slogan hidupmu ?

P-D-C-A (SDM-10)

Plan - Do - Check & Recheck – Action

Banyak orang yang bicaranya ASBUN (Asal Bunyi), janjinya GOMBAL, kerjanya NGAWUR.

Mengapa kerjanya NGAWUR ???

Kerjanya NGAWUR, karena mereka bekerja tanpa perencanaan kerja yang baik dan matang, jadi mereka asal kerja atau kerjanya asal-asalan.

Mengapa kerja mereka seperti itu ?

Karena di Otak kita tidak terdapat " Progran Kerja yang Baik dan Benar ", jadi Otak tidak dapat membantu kita untuk bekerja sesuai proses kerja yang baik dan benar.

Untuk itulah mulai sekarang kita harus memasukan, meng-instal Program Kerja yang Baik dan Benar kedalam Otak kita.

Baru Otak dapat membantu dan menolong kita, untuk dapat bekerja secara Profesional dan tidak akan sulit untuk melaksanakannya, karena semuanya telah di setting oleh Otak kita.

Program Kerja tersebut saya namakan TAHAPAN KERJA

Berikut adalah TAHAPAN KERJA yang harus kita ikuti dan lakukan agar kerja kita Efektif dan Hasil Kerja nya maksimal.

Tahapan Kerja tersebut disingkat P - D - C – A

P = PLAN
, Rencanakanlah terlebih dahulu secara baik dan benar apa yang akan kita kerjakan.

D = DO
, Kerjakanlah pekerjaan kita sesuai dengan apa yang direncanakan sebelumnya.

C = CHECK & RECHECK,
Periksa dan Periksa Kembali (Bandingkan) secara bertahap, apakah hasil kerja kita telah sesuai dengan apa yang telah kita rencanakan sebelumnya.

A = ACTION
, Teruskan pekerjaan kita, kalau hasilnya telah sesuai atau lebih baik dari yang telah kita rencanakan sebelumnya.

Kalau hasilnya jauh menyimpang (tidak sesuai atau lebih buruk), periksa kembali apakah PLAN (Rencana) Kerjanya yang salah atau tidak dapat direalisasikan, atau ada kesalahan dalam proses pengerjaannya, jika telah diketemukan penyebabnya, maka kita harus segera perbaiki dan disempurnakan.

Kemudian lanjutkan Tahapan Kerja kita, apakah itu mulai dari awal atau tinggal melanjutkan saja.

Bagaimana caranya kita memeriksa (CHECK & RECHECK) hasil kerja kita, caranya saya singkat dengan : A - T - P- M.

A =
AMATI, Perhatikan dengan seksama proses kerja yang telah kita lakukan, apakah betul-betul telah sesuai dengan SOP (Standard Operation Procedure) dan hasilnya sesuai dengan apa yang telah direncanakan sebelumnya.

T =
TELITI, Teliti kembali apa yang telah kita kerjakan dan hasil kerjanya seperti apa ?

P =
PERIKSA, Periksa kembali kenapa terjadi kesalahan atau terjadi penyimpangan.

M =
MODIFIKASI, Perbaiki semua kekurangan atau kesalahan yang ada, kalau diperlukan perubahan atau modifikasi lakukanlah asal hasilnya dipastikan baik dan sesuai dengan apa yang telah direncanakan sebelumnya.

Oke para Sahabat ku, setelah kamu tahu Program TAHAPAN KERJA yang Baik dan Benar, silahkan kita semua meng-instal program tersebut kedalam Otak kita masing-masing,.......... Are You Ready !!!,......... Monggo Mas/Mbak.

BOSS is always RIGHT (SDM-9)

BOSS selalu BENAR ?

Apakah kamu sependapat dengan istilah tersebut diatas ?

Bagi yang benar-benar sependapat dengan istilah tersebut diatas, berarti kalau kamu jadi Bos, maka kecenderungannya kamu akan jadi Bos yang Otoriter.

Bagi yang tidak sependapat dan menolak dengan tegas pendapat tersebut, berarti kalau kamu jadi Bos, maka kecenderungannya kamu akan jadi Bos yang Demokratis.

Masing-masing gaya ada kelebihan dan kekurangannya, tergantung dari situasi dan kondisinya, yang paling baik untuk kondisi negara kita adalah kombinasi antara keduanya (menurut pendapat saya loh).

Kadangkala kita harus Otoriter, bahkan harus menjadi sangat Otoriter, mengapa ?

Karena banyak sekali SDM kita yang disiplinnya, tanggung jawabnya rendah, ngeyel (keras kepala), sulit diatur dan kerjanya asal-asalan atau asal kerja (lihat dan baca KERBAU ber DASI).

Dan Bos juga harus Demokratis, beri kesempatan kepada bawahan kita untuk menyampaikan pendapat, masukan dan ide-ide mereka.
Bagaimana bawahan kita dapat berpikir kreatif dan inovatif, jika mereka takut dan ketakutan pada Bos nya.

Banyak loh,........... ide-ide cemerlang itu datangnya dari mereka.

Mengenai istilah " Boss is always RIGTH atau Bos selalu BENAR ", kalau saya dimintai pendapatnya, jawabannya adalah banyak benarnya, asalkan :

- Bos kita benar-benar Bos, bukan menjadi Bos karena hadiah atau pemberian.

- Dia menjadi Bos karena pengalamannya, kemampuannya, perjuangannya dan prestasi kerjanya.

Memang banyak diantara kita yang tidak dapat menerima pendapat tersebut,.......... makanya sampai ada istilah mentang-mentang Bos dia bisa seenaknya.

Mengapa seperti itu,.......... karena ada perbedaan cara pikir dan sudut pandang dari Bos dan bawahannya.

Sayapun dulu waktu bekerja (selama 19 tahun), sering kali mengalami hal seperti itu, tapi percaya deh, asalkan Bos kita memenuhi kriteria yang saya sebutkan diatas, teman-teman harus yakin dan percaya bahwa ucapan dan perintahnya kebanyak " selalu ") BENAR.

Cobalah kita ikuti dan jalani saja semua perintahnya dengan hati yang tulus dan sungguh-sungguh, walaupun menurut kita itu tidak mungkin, mengada-ada, seenaknya saja dll.

Tidak usah kuatir, waktu tidak bisa berbohong dan waktu tidak bisa dibohongi,........... jadi kita akan sama-sama melihat apakah Bos kita BENAR atau SALAH,......... bagaimana pendapatmu ???

KOMUNIKASI Amburadul (SDM-8)

KOMUNIKASI Amburadul atau Efektif

Komunikasi adalah salah satu hal terpenting dalam menjalankan kehidupan kita sehari-hari sebagai mahluk sosial.

Sayangnya banyak diantara kita yang tidak paham, tidak mengerti, rancu dan tidak tahu apa itu KOMUNIKASI.

Mereka beranggapan asal kita bisa bicara, asal bisa ngomong itu berarti kita telah berkomunikasi,.......... pendapat tersebut tidak tepat dan tidak benar,........... karena komunikasi yang dimaksud disini adalah KOMUNIKASI yang EFEKTIF.

Karena ketidak pahaman tersebut makanya lebih banyak komunikasi yang kita lakukan sehari-hari adalah KOMUNIKASI yang AMBURADUL dan bukan KOMUNIKASI yang EFEKTIF.

Kalau begitu, bagaimana kita membedakannya ?, kali ini saya tidak akan menjelaskan dengan kata-kata, tapi silahkan teman-teman mempelajarinya dan memahaminya dengan melihat gambar berikut ini.

KOMUNIKASI EFEKTIF











KOMUNIKASI YANG AMBURADUL !!!

Oke teman,.......... Komunikasi kamu selama ini seperti apa ???


KERBAU ber DASI (SDM-7)

Metode Kerja (Mode of Operation)

Apakah kamu sependapat dengan saya,.......... KERBAU adalah salah satu binantang yang paling dablek, keras kepala, malas dan tidak bisa diatur,.......... ditambah lagi bodoh luar biasa !!!

KERBAU baru mau kerja, jika dipukul atau dicambuk, tapi itu belum cukup dia harus disakiti terlebih dahulu,........... bagaimana caranya menyakiti KERBAU ?, apakah di pukul atau dicambuk masih kurang ?

Ya di pukul saja masih kurang, walaupun kulitnya luka karena pukulan, tapi tidak dirasakan oleh si KERBAU tersebut, karena masih kurang sakit rasanya.

Untuk mendatangkan rasa sakit yang amat sangat, KERBAU tersebut dicocok hidungnya dengan tambang, baru ia tidak berkutik lagi dan nurut,......... mengapa bisa demikian ?

Mau tahu jawabannya, silahkan lihat sendiri KERBAU yang sedang membajak sawah, perhatikan dan lihat lubang hidungnya,.......... pasti kamu tahu jawabannya.

Banyak sahabat saya yang juga jadi pengusaha, setiap kali kita kumpul-kumpul dan bincang bisnis, yang selalu mereka keluhkan adalah masalah SDM, perizinan, peraturan dan pungutan liar (pungli).

Tapi yang paling banyak dikeluhkan adalah kwalitas dan produktifitas SDM kita, mereka tidak disiplin, tidak tanggung jawab, loyalitas dan dedikasi terhadap pekerjaan rendah, semangat juangnya rendah, malas, susah diatur, lelet kerjanya, komunikasinya amburadul , tulalit dan produktifitasnya rendah dsb.

SDM yang cara kerjanya seperti tersebut diatas, disebut cara kerjanya PASIF, atau supaya mudah diingat cara kerjanya seperti KERBAU, atau saya sebut KERBAU ber DASI.

Maksudnya biar didandani seperti apapun tetap saja KERBAU,.......... maaf ya, jangan tersinggung dengan istilah yang saya pakai.

Bagi kamu yang tersinggung, itu sangat baik artinya kamu sadar dan masih ada harapan untuk dapat berubah menjadi baik.

Yang paling repot adalah yang betul-betul KERBAU ber DASI, mereka sudah tidak peka dan memiliki perasaan lagi, walaupun bosnya tiap hari marah-marah, dimaki-maki sampai seluruh isi kebun binatang keluar semua, KERBAU ber DASI tetap tenang,.......... santai,........... cuek,.......... EGP,.......... dan perduli setan dengan semua itu.

Banyak diantara kita yang seperti itu,........... saya doakan dengan membaca tulisan ini kita segera sadar dan bertobat demi masa depan kita, keluarga, anak-anak dan orang-orang yang kita cintai.

Jadi kalau kita bicara Metode Kerja (Mode of Operation), ada tiga macam cara kerja, yaitu :

1. Yang telah di jelaskan diatas, yaitu cara kerjanya PASIF, ia baru mulai bekerja, setelah mendapat stimulus atau rangsangan dari luar dirinya, jadi kerjanya harus selalu diperintah, diawasi dan dibimbing oleh bosnya (ingat KERBAU ber DASI itulah mereka), hasil kerjanya ???

2. Cara kerjanya AKTIF, ia dapat bekerja dan menyelesaikan tugasnya, sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya, diawasi ataupun tanpa diawasi oleh bosnya.

3. Cara kerja yang paling oke, paling top ialah cara kerja Profesional Sejati, disebut PROAKTIF, apapun yang dia kerjakan selalu memiliki nilai tambah, baik bagi bosnya, maupun perusahaannya.

Kinerjanya selalu mendapat nilai A, hasil kerjanya selalu diatas Target perusahaan, Waktu pencapaian dibawah Date Line Perusahaan, Kinerjanya biasanya dijadikan barometer oleh perusahaan dan Produktifitasnya tinggi, diatas rata-rata karyawan lainnya.

Kalau ada teman kita yang cara kerjanya PROAKTIF, kita harus belajar dan meniru mereka jangan memusuhi mereka atau menyebarkan 1001 macam gosip untuk menghancurkan teman kita yang PROAKTIF tersebut.

Coba perhatikan dan simak baik-baik, lihat Kepribadian, Sikap Mental dan Perilaku teman kita itu seperti apa ?,.......... kita tinggal nyontek, jiplak dan mengikutinya,.......... Oke, Just Do It !!!

KORAL jadi DIAMOND (SDM-6)

DIAMOND selalu bersinar dimanapun dia berada

Waktu kuliah dulu, sebagian teman dekat dan teman grup belajar saya, sering bilang bahwa saya cocok jadi pengamat dan pengajar,........... jawab saya (tidak percaya), masak iya sich ???

Beberapa rekan dan mitra bisnis saya juga berkata demikian, kadangkala mereka juga minta bantuan saya untuk mendevelop dan melatih para karyawannya (psychological training).

Kenyataannya,.......... saya suka dan senang sekali mendevelop dan memberi pencerahan kepada siapapun yang mau menerimanya.

Dalam mendevelop dan memberikan pencerahan kepada seseorang, saya suka mendevelop orang-orang yang tidak punya posisi atau orang-orang rendahan yang tidak diperhatikan orang, seperti pembantu rumah tangga, office boy / girl, supir, krani (kenek), tukang bangunan dll.

Mengapa saya melakukan hal tersebut ?

Jawabnya adalah :

1. Saya sedang menguji kemampuan saya (secara ekstrim) dalam mendevelop, merubah dan membentuk kepribadian dan sikap mental mereka.

2. Mereka rata-rata orang kelas bawah yang pendidikannya rendah, ngak PD, malu-malu, sangat ngeyel, semangat juangnya rendah, komunikasinya jelek dan sangat sulit untuk diberi pengertian dan diajar,.......... jadi jika saya dapat merubah mereka, artinya akan lebih mudah bagi saya untuk merubah kepribadian dan sikap mental orang-orang dari strata diatas mereka.

3. Mendapatkan kepuasan batin yang luar biasa, kalau mereka bisa berubah dan keluar dari lingkungan kumuh dan menjadi orang yang " SUKSES " bagi dirinya dan keluarganya dikampung.

Sehubungan dengan hal tersebut diatas, saya akan berbagi kisah nyata dari beberapa client saya, diantaranya ada lima orang yang dapat merubah hidupnya, menjadi jauh lebih baik dari sebelumnya,............ siapakah mereka itu ???,........... inilah kisahnya :

1. Pembatu rumah tangga saya, asal pulau Bangka, kerja dirumah saya tahun 1991 s/d 1993, wanita, usia tiga belas tahun, pendidikan kelas empat SD, saat ini sudah nikah dan punya dua anak, tinggal dan buka toko di pulau Batam, uang untuk modal usaha dia cari sendiri dari hasil kerja dipabrik garmen di Batam (kerja disana atas saran dan rekomendasi dari istri saya).

2. Pembantu rumah tangga saya (yang lainnya), asal Jawa Timur, wanita, usia 16 tahun, pendidikan tamatan SD, saya lupa tahun bekerjanya, kita rekomendasikan dia kerja dipabrik makanan di Surabaya - Jatim, atas bantuan sahabat saya, prospect dan masa depannya jauh lebih baik dari sekedar jadi pembantu rumah tangga.

3. Pembantu rumah tangga saya, asal Manado - Sulawesi Utara, wanita, usia +/- 21 tahun, lulusan SMA, bekerja sekitar tahun 2002, diajarkan masak oleh istri saya dan kami yakinkan untuk kembali ke kampung halamannya, untuk buka warung makanan, terakhir yang kita dengar warung baso, mie ayam dan soto ayamnya ramai sekali dan sukses berjualan disana.

4. Tukang cuci piring rumah makan milik Istri saya, wanita, usia enam belas tahun, asal desa Krece Giwe - Jawa Tengah, lulusan SMP, terakhir ia diangkat menjadi kasir rumah makan menggantikan kasir yang lama (kasir yang lama lulusan D3), teman-teman kerjanya yang berjumlah delapan orang, semuanya lulusan SMA + satu orang lulusan D3 Penerbangan-Jogyakarta, jadi dia satu-satunya yang paling rendah pendidikannya dan usianya, saat ini telah menikah punya anak satu, tinggal di daerah Tanggerang bersama suaminya, kehidupannya baik dan cukup mapan.

5. Office Boy, di salah satu usaha saya bersama mitra saya, pria asal Lampung, usia 19 tahun, lulusan SMP, bekerja mulai September 2005, keluar dari perusahaan saya, ia langsung berwirausaha, buka bengkel motor dikampung halamannya (Lampung), sampai saat ini bengkel tersebut masih berjalan dan tambah maju (informasi dari teman satu kampung).

Itulah kisah " SUKSES " dari mereka yang luar biasa.

Dengan merubah dan mendevelop Kepribadian dan Sikap Mentalnya melalui metode terapi Psikosomatik, mereka dapat mengerjakan dan berhasil melakukan sesuatu yang sangat luar biasa dan tidak pernah terpikirkan sebelumnya oleh mereka.

Kalau saya umpamakan mereka itu batu, saya berhasil merubah batu Koral yang tidak ada harganya, menjadi DIAMOND yang sangat mahal harganya dan selalu bersinar dimanapun mereka berada.

Kalau itu batu sungguhan, tidak ada satu teknologi canggih secanggih apapun yang dapat merubah batu KORAL menjadi DIAMOND,.......... itulah bukti kuasa, kebesaran dan kasih sayang Tuhan yang di berikan kepada kita umatnya, asalkan kita yakin dan percaya penuh, minta petunjuk dan bimbingannya, maka kita dapat menjadi seperti apa yang kita pikirkan,.......... God Bless You.

JUARA Sejati (SDM-5)

Mental Juara dan Juara Sejati

Sejak usia sembilan belas tahun (kuliah tingkat satu) saya telah bekerja menjadi seorang Salesman, dimulai dari sales buku ensiklopedia, selanjutnya saya menjadi sales mesin cuci dan vacum cleaner, sales mobil dan terakhir sales barang modal, itu semua dilalui selama enam belas tahun.

Diluar bidang sales, saya pernah keja dipabrik, tapi saya tidak betah dan merasa gagal berkarier disana.

Saya juga diberi kesempatan oleh pimpinan untuk memimpin para sales, termasuk mendevelop dan melatih (training) para sales tersebut, selama +/- empat tahun.

Sembilan belas tahun bekerja di lima perusahaan, kebetulan bekerja diperusahaan besar dan terbesar yang menguasai pasar (market leader) produk-produk tersebut.

Banyak sekali ilmu dan pengetahuan yang saya dapat dari sana, baik itu belajar mengenal karakter, kepribadian, juga sikap mental dan perilaku dari para customer, teman-teman sales, juga bos, belajar bagaimana berkomunikasi secara efektip, bernegosiasi, melayani, meyakini customer dll.

Saat saya berwirausaha (telah sebelas tahun lebih), saya juga tetap menangani bidang sales dan marketing, dua bidang yang paling saya sukai dan cintai.

Disanalah saya banyak mengenal kepribadian dan sikap mental para sales yang hebat dan bermental juara (mental pemenang).

Tingkat persaingan didunia sales sangat ketat, dari pengalaman dan pengamatan saya, sales yang betul-betul berhasil dan sukses menjual paling banyak 7,5 % dari jumlah sales yang ada.

Banyak sekali sales yang sekedar jadi sales dan kebanyakan terpaksa jadi sales karena tidak punya pekerjaan lain atau daripada nganggur,.......... saya menyebutnya sales jadi-jadian.

Jadi tidak usah heran dan iri hati apabila kawan kita dari sales departemen kariernya sangat melesat seperti meteor, karena perjuangannya dan dedikasinya yang luar biasa, membuat ia layak dan pantas dapat bintang.

Coba bayangkan perusahaan tanpa sales, itu identik mobil tanpa mesin, mobil Formula Satu (F1) secanggih apapun, kalau tanpa mesin tetap saja dia tidak lebih dari sebuah gerobak berbentuk Formula Satu (F1).

Apa yang membuat seorang Sales bisa sukses ???

Bukan hanya karena ia mengusai Product Knowledge, menguasai hal-hal yang sifatnya Teknis dan ia adalah seorang sarjana, S1 atau S2 yang pintar, lulus cum laude di sekolahnya.

Terutama karena kepribadiannya, sikap mentalnya yang tercermin pada perilaku atau tingkah lakunya dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya sebagai sales.

Kalau kita amati dan perhatikan banyak sekali mantan sales yang menjadi pimpinan puncak (CEO) dari perusahaan besar, bahkan terbesar di Indonesia.

Begitupun banyak sekali mantan sales yang sukses berwiraswasta, membangun kerajaan bisnis mereka sendiri.

Bagaimana Kepribadian dan Sikap Mental dari Sales Sukses ?

Ia harus sangat PD, Mandiri, Dewasa, Mental Juara (Mental Pemenang), Supel, Komunikatif, Empatik, Terbuka (Extrovert) dan Partisipatif .

Seorang sales adalah orang yang berani mengambil Resiko, Spekulatif, bekerja dengan Target dan Date Line (Batas Waktu) serta ingin mendapatkan Penghasilan (Uang) yang besar dan tidak dibatasi.

Itulah orang yang menurut pendapat saya layak dan pantas mendapat predikat Juara Sejati, walaupun tanpa medali, paling tidak mereka telah menjadi Juara Sejati atas diri mereka sendiri.

Untuk menciptakan sales seperti itu sangat sulit dan kecil tingkat keberhasilannya, bila kita hanya mendevelop mereka dengan training kepribadian dan motivasi dengan metode konvensional, training harus dilakukan berkali-kali dan berkesinambungan, makan banyak waktu dan kalau di jumlahkan biayanya sangat mahal, bagaimana dengan efektifitasnya ???

Cara yang sangat efektif menurut pengalaman saya adalah melalui terapi Psikosomatik, untuk merubah Kepribadian dan Sikap Mental mereka seperti yang diharapkan.

Bagi para sahabat non sales yang ingin sukses seperti teman-temanmu dari sales departemen, tidak perlu berkecil hati,......... kamu tinggal meniru, yakini dan ubahlah kepribadian dan sikap mental mu menjadi seorang JUARA SEJATI,......... berdoalah, Tuhan akan menolong dan membukakan jalan bagi semua umatnya,......... berani mencoba ???

Psikosomatik VS Prestasi Kerja (SDM-4)

Hubungan Psikosomatik dengan Prestasi Kerja (Kinerja) kita

Banyak orang beranggapan, sekolah atau kuliah yang penting pintar dan pintar identik dengan IPK tinggi, saya cuma mau kasih tahu jangan terlalu bangga dengan IPK mu, walaupun IPK mu nilainya 4.00 (nilai maksimal).

Walaupun IPK kamu 4.00 ++, lima sekalipun (kalau ada), percayalah tidak menjamin kamu bisa berhasil di pekerjaan atau ditempat kerjamu.

Kamu nanti akan heran dan kaget bahwa banyak teman-temanmu yang waktu sekolah atau kuliah, termasuk siswa yang biasa-biasa saja, nilai kelulusannya menurutmu pas-pasan, tapi prestasinya ditempat kerja melesat bak " meteor garden ", sedangkan kamu bintang kampus lulus dengan nilai cum laude, di pekerjaan malah memble dan terpuruk.

Mengapa demikian ???

Karena waktu sekolah dan kuliah, yang selalu diperhatikan, dikembangkan, ditingkatkan, di uji hanyalah kepandaian atau kecerdasan intelektual dan kemampuan teknis saja (kepandaian yang terkait dengan IQ), ada kepandaian atau kecerdasan lainnya yang jauh lebih penting dan sangat berperan penting dalam kehidupan dan kesuksesan kita, tapi sampai saat ini belum mendapat perhatian yang serius dari dunia pendidikan, dunia usaha, maupun pemerintah, yaitu :

- EQ atau Emotional Quotient atau Kecerdasan Emosi.

- SQ atau Spiritual Quotient atau Kecerdasan Spiritual.

- AQ atau Adversity Quotient atau Kecerdasan Mengatasi Masalah atau Kesulitan.

Hasil penelitian Williams and Sternberg (1988) Daniel Goleman (1995), Ashforth and Humprey (1995), Paul Stoltz dan para peneliti lainnya, mengatakan bahwa kontribusi IQ pada kesuksesan kita hanya 20% saja, sisanya 80% berasal dari EQ + SQ + AQ.

Sukses kerja kita di kantor atau perusahaan adalah kinerja atau prestasi kerja kita, yang identik dengan hasil kerja kita.

Penilaian hasil kerja kita berdasarkan pada KPI (Key Performance Indicator), Produktivitas, Waktu (Date Line), Cost dan Target perusahaan.

Apa hubungannya Psikosomatik dengan Prestasi Kerja kita atau Kesuksesan kita ?

Contoh Kasus :

Orang yang pandai waktu kuliah (misalnya IPK = 3,80), ia seorang yang kutu buku, kuper, ngak PD dalam pergaulan, malu-malu, sangat tertutup, penakut, apakah orang seperti itu dapat berhasil atau sukses ?

Orang tersebut menderita Psikosomatik, jadi kalau dia tidak disembuhkan dari penyakit Psikosomatiknya,.......... pasti dia akan gagal seumur hidupnya.

Orangnya pintar dan sangat pintar sampai keblinger, ia seorang yang angkuh, sombong, temperamental, mau menang sendiri, memandang rendah orang lain, sangat egois,......... apakah orang seperti ini bisa sukses hidupnya ?

Ia menderita Psikosomatik, jadi selama penyakit Psikosomatiknya belum disembuhkan, maka kepribadian, sikap mental dan perilakunya akan seperti itu, bahkan semakin tua perilakunya akan semakin aneh.

Jadi EQ + SQ + AQ kita oke, kalau kepribadian, sikap mental kita juga oke = perilaku kita juga oke,.......... itulah rahasia sukses kita.