Minggu, 06 September 2009

HDI atau KDI (SDM-1)


Mana lebih top dan populer HDI atau KDI ?

Silahkan jawab pertanyaan berikut ini :

Mana lebih top dan populer HDI atau KDI ?

Jawabnya yang paling top dan populer adalah :

1. Noordin M. Top (gembong Teroris No. 1 di Indonesia)

2. KDI (Konser Dangdut Indonesia)

3. Terakhir dan banyak tidak diketahui dan tidak diperhatikan oleh kita adalah :

HDI (Human Development Index)

Setiap kali saya bertanya kepada orang - orang yang saya kenal, baik itu mitra usaha, teman - teman, karyawan, calon karyawan (pelamar kerja), keluarga, saudara tentang HDI (Human Development Index) mereka semua tidak ada yang tahu,......................apa itu HDI ???

Tapi kalau saya tanya siapa itu Noordin M. Top, mereka semua tahu dan dapat menjawab secara cukup terperinci.

Kalau saya tanya apa itu KDI (Konser Dangdut Indonesia), sebagian besar tahu, yaitu lomba pemiluhan penyanyi dangdut yang diselenggarakan oleh salah satu stasiun TV swasta.

Saya punya sebuah pengalaman yang menurut saya aneh tapi nyata mengenai HDI.

Begini ceritanya, sekitar pertengahan tahun 2006 saya diajak oleh kawan saya, ia kepala sekolah SMP, sekolah swasta internasional, ia seorang sarjana pendidikan bergelar S.Pd, pengalaman mengajarnya telah lebih dari 15 tahun di sekolah internasional.

Saya diminta untuk shearing mengenai kepribadian, sikap mental dan perilaku,........................ waktu saya hadir ke sekolahnya rupanya disana sedang ada acara, pertemuan kepala sekolah untuk membahas kurikulum pelajaran sekolah internasional.

Pertemuan dihadiri oleh tujuh orang, plus satu orang pengawas sekolah dari departemen pendidikan dan kebudayaan (kalau tidak salah ingat).

Dari usia dan pengalaman mengajar mereka sudah senior semua, rata - rata usia mereka diatas 40 tahun.

Waktu shearing masalah kepribadian, sikap mental dan perilaku, iseng - iseng saya bertanya tentang HDI.

Maksud saya bertanya,.................. karena HDI merupakan barometer keberhasilan pendidikan kita, dan kita telah sama - sama tahu HDI kita di Asia Tenggara sangat rendah (lihat dan baca tulisan saya yang berjudul SDM).

Tapi saya menjadi sangat terkejut, karena mereka semua tidak tahu apa itu HDI, padahal mereka semua adalah kepala sekolah,............. disamping itu pengetahuan dan pemahaman mereka tentang psikologi sangat terbatas.

Mereka tidak paham apa itu karakter, kepribadian, sikap mental, kalau mereka tidak paham itu bagaimana mereka dapat mengimplementasikannya kepada anak didiknya.

Bagaimana mereka dapat menjadikan anak didiknya, bukan hanya pandai atau pintar dalam bidang ilmu pengetahuan, tapi juga menjadi anak - anak yang baik budi pekertinya, akhlak atau perilakunya.

Makanya tidak usah heran bila kita sering melihat di TV dan membaca di media massa, banyak pelajar yang tawuran, menjadi preman, tukang palak, narkoba, dll.

Bahkan yang sangat memalukan mahasiswapun ikut tawuran, rupa - rupanya urat malu mereka sudah putus dan dan mereka tidak layak dan pantas menjadi mahasiswa.

Bicara soal tawuran mahasiswa, ini bukan sesuatu hal yang baru, tawuran telah terjadi sejak saya masih duduk di bangku kuliah (30 tahun yang lalu).

Coba bayangkan, mereka yang hobi tawuran, hobi malakin teman, hobi jadi preman kampus,.............. suatu saat nanti mendapat kesempatan untuk menjadi pemimpin,..................... apa yang akan terjadi.

Satu bukti lagi, pendidikan kita hanya perhatian pada dunia keilmuan saja, tapi cuek, EGP dan peduli setan dengan pembentukan budi pekerti, kepribadian, sikap mental yang muaranya pada tingkah laku atau akhlak atau perilaku,..................... yang terpenting justru dibiarkan memble, tidak terurus dan amburadul, makanya HDI kita juga memble dan terpuruk,................ kasihan dech Indonesia !!!