Kamis, 17 September 2009

TRAINING lagi-TRAINING lagi (SDM-14)


TRAINING terus,......... BOSAN aku,

Training atau Pelatihan merupakan suatu syarat mutlak, wajib hukumnya bila ingin SDM kita Profesional (lihat dan baca Profesional), mempunyai Kinerja dan Produktivitas Kerja yang baik.

Sayangnya hanya sedikit perusahaan atau usaha yang memiliki program Training yang baik, sistimatis dan berkesinambungan bagi para karyawannya.

Hal tersebut baru dapat dilaksanakan oleh perusahaan-perusahaan besar dan sebagian kecil perusahaan kelas menengah.

Untuk perusahaan kecil atau UKM, Training adalah barang mewah yang sangat mahal harganya dan masih jauh dari harapan, seperti kata pepatah : " jauh tak terjelang, dekat tak tertandangi ".

Banyak pengusaha kecil atau UKM yang belum mengerti manfaat dan hasil guna dari Training, mereka menganggap Training itu tidak terlalu penting dan itu hanya memakan biaya (cost).

Karyawan cukup diberi aturan kerja dan petunjuk pelaksanaan kerja, kemudian langsung praktek dilapangan,......... cukup itu saja.

Kalau bicara tentang Training biasanya dibagi dua kelompok, yaitu :

1. TRAINING TEKNIS
Contohnya : Product Knowledge, Application, Service, Marketing/Sales, Finance, Accounting, HRD, GAD dll.

2. TRAINING NON TEKNIS
Contohnya : Motivasi, Psikologi, Kepribadian, Komunikasi, Presentasi dll.

Dari kedua jenis Training tersebut yang baru mendapat perhatian serius dari perusahaan-perusahaan besar, adalah TRAINING TEKNIS.

Hal tersebut tidak salah, tetapi juga tidak benar,......... mengapa demikian ?

Karena yang membuat kita SUKSES dipekerjaan,........ kinerja dan produktivitasnya oke buuanget, tidak cukup hanya diberi kemampuan teknis yang baik saja.

Tidak yakin dan tidak percaya ???

Silahkan buktikan sendiri,......... berapa banyak saudara, teman, sahabat kita yang waktu sekolah/kuliah sangat pandai, selalu dapat rangking dan juara kelas,......... tapi setelah bekerja kenapa yah, prestasi waktu sekolah/kuliah hilang entah kemana dan prestasi kerjanya dikantor kok
JEBLOK TERUS !!!

Kita yang waktu sekolah dianggap biasa-biasa saja, bahkan termasuk yang sering ditegur oleh orang tua, guru, dosen,........... lah kok begitu kerja, prestasi kerjanya seperti Meteor Garden,.......... LUAR BIASA !!!
Mengapa demikian ?

Keberhasilan kita bukan karena IQ saja, keberhasilan karena IQ kontribusinya hanya +/- 20%, penyebab keberhasilan (yang terbesar = 80%) karena EQ, SQ dan AQ (lihat dan baca tulisan terkait di BLOG Koh Le Man).

Pertanyaan berikutnya adalah,....... Apakah karyawan kita betul-betul SADAR TRAINING ???

SDM kita (kebanyakan) adalah SDM yang malas membaca, malas belajar dan malas memotivasi dirinya sendiri (cuek, pasrah dan cepat puas).

Marah, tidak terima dan tidak suka dengan pendapat saya ?

Ayo kita buktikan bersama-sama, tapi ada syaratnya loh,......... jawablah pertanyaan dibawah ini dengan sejujurnya,......... jangan munafik, dosa tahu.

1. Perusahaan suruh kita memilih, mau ikut Training atau liburan bersama keluarga ?

2. Perusahaan suruh kita memilih, mau ikut Training atau mau uang biaya Training ?

3. Pernahkah kita membayar Training dengan uang kita sendiri ?

4. Untuk karyawan yang pendapatannya pas-pasan (UMR), pilih beli pulsa HP, Rp.50.000,- per bulan atau ikut Training atau beli buku, nilainya sama dengan pulsa HP mu ?

Saya yakin buuanget,......... jawaban kita pasti TIDAK IKUT TRAINING.
Yang ikut Training dianggap oleh teman sejawatnya, sok tahu, cari muka, biar kelihatan oke dimata Bos dll.

Apa yang harus dicermati dari jawaban kita tersebut diatas, khususnya untuk HRD ?

Artinya banyak diantara kita yang terpaksa mengikuti Training, padahal sebenarnya kita malas, sebel dan bete dengan Training tersebut.
Training terpaksa diikuti hanya karena takut kena sanksi, takut kena tegur atasan, takut,.......... dan takut lainnya.

Kalau seperti itu adanya,......... apakah materi Training tersebut akan nyangkut dan tinggal di OTAK kita ?

Banyak peserta Training khususnya dari perusahaan, yang menganggap Training itu sebagai penyegaran (refreshing), rekreasi, tempat kumpul dengan teman-teman dari cabang (daerah), begitupun sebaliknya.
Dari pengalaman dan pengamatan saya, baik waktu bekerja sebagai Trainers Sales dan Marketing, maupun setelah berwira usaha lebih dari 11 tahun, sebagian besar SDM kita sikap mentalnya seperti yang telah saya sebutkan diatas.
Dari ceritera para sahabat dan mitra usaha, mereka juga banyak mengeluh dan perusahaan merasa sangat dirugikan.
Menurut mereka, perusahaan telah memberikan fasilitas Training dengan biaya yang besar dan mahal, tetapi hasilnya tidak terlihat sama sekali,......... SDM nya seperti jalan ditempat,......... tidak bertambah baik (seperti yang diharapkan).
Bahkan ada seorang kawan bisnis saya yang bercerita, salah seorang karyawannya (pria) yang telah memiliki posisi cukup baik, mengundurkan diri dari perusahaan,......... karena merasa tertekan dan tidak nyaman,......... sebabnya sering disuruh ikut Training.
Jujur saja saya tidak percaya dengan cerita kawan tersebut,.......... tapi itulah kenyataannya,......... aneh tapi nyata dan sungguh LUAR BINASA !!!
Menurut pendapat saya manfaat dan efektivitas Training (khususnta TRAINING NON TEKNIS) paling besar hanya 10%.
Walaupun Trainersnya motivator No.1 dan terbaik di Indonesia, bahkan didunia sekalipun, paling banyak dapat menyadarkan dan merubah kepribadian, sikap mental pesrta tidak lebih dari 10% dan itupun belum tentu bersifat permanen.
Coba dihitung berapa besar kerugian perusahaan, bila hasilnya demikian buruk,......... kasihan dech loe perusahaan.
Mengapa hal itu terjadi ?
Karena pikiran bawah sadar kita menolak Training tersebut, kepribadian dan sikap mental yang negatip tetap ingin bercokol dan menguasai pikiran kita,......... itulah biang keladinya (penyebab utamanya).
Mengapa kita sulit sekali berubah menjadi positip ?

Karena :

1.Sangat sulit untuk dapat menembus dan menghancurkan mental blocking negatip kita.

2.Sulit sekali menanamkan nilai-nilai positip (baru), kedalam pikiran bawah sadar kita.

3.Pikiran sadar kita kemampuannya hanya 12% saja, sedangkan pikiran bawah sadar kita kemampuannya 88% atau 7,33 kali lipat lebih kuat dibandingkan pikiran sadar kita.

4.Metode Training konvensional tidak efektif untuk dapat merubah dan menata ulang kepribadian dan sikap mental kita.

5.Banyak diantara kita yang sakit Kepribadian dan Mental nya (menderita penyakit Psikosomatik), jadi untuk menyembuhkannya harus dengan metode Terapi, bukan di Training.

Contoh, kalau kita PHOBIA kepada KECOA (misalnya), bisa di Training agar kita tidak ketakutan lagi dengan KECOA dan berani pegang KECOA ???

(lihat dan baca BLOG, psikosomatik-ku.blogspot.com)

Itulah nasib TRAINING, sangat diperlukan tapi banyak di sia-sia kan, dianggap penyiksaan, sehingga hasilnya ???,......... bagaimana pendapatmu ???