Rabu, 02 September 2009

Psikosomatik VS Prestasi Kerja (SDM-4)

Hubungan Psikosomatik dengan Prestasi Kerja (Kinerja) kita

Banyak orang beranggapan, sekolah atau kuliah yang penting pintar dan pintar identik dengan IPK tinggi, saya cuma mau kasih tahu jangan terlalu bangga dengan IPK mu, walaupun IPK mu nilainya 4.00 (nilai maksimal).

Walaupun IPK kamu 4.00 ++, lima sekalipun (kalau ada), percayalah tidak menjamin kamu bisa berhasil di pekerjaan atau ditempat kerjamu.

Kamu nanti akan heran dan kaget bahwa banyak teman-temanmu yang waktu sekolah atau kuliah, termasuk siswa yang biasa-biasa saja, nilai kelulusannya menurutmu pas-pasan, tapi prestasinya ditempat kerja melesat bak " meteor garden ", sedangkan kamu bintang kampus lulus dengan nilai cum laude, di pekerjaan malah memble dan terpuruk.

Mengapa demikian ???

Karena waktu sekolah dan kuliah, yang selalu diperhatikan, dikembangkan, ditingkatkan, di uji hanyalah kepandaian atau kecerdasan intelektual dan kemampuan teknis saja (kepandaian yang terkait dengan IQ), ada kepandaian atau kecerdasan lainnya yang jauh lebih penting dan sangat berperan penting dalam kehidupan dan kesuksesan kita, tapi sampai saat ini belum mendapat perhatian yang serius dari dunia pendidikan, dunia usaha, maupun pemerintah, yaitu :

- EQ atau Emotional Quotient atau Kecerdasan Emosi.

- SQ atau Spiritual Quotient atau Kecerdasan Spiritual.

- AQ atau Adversity Quotient atau Kecerdasan Mengatasi Masalah atau Kesulitan.

Hasil penelitian Williams and Sternberg (1988) Daniel Goleman (1995), Ashforth and Humprey (1995), Paul Stoltz dan para peneliti lainnya, mengatakan bahwa kontribusi IQ pada kesuksesan kita hanya 20% saja, sisanya 80% berasal dari EQ + SQ + AQ.

Sukses kerja kita di kantor atau perusahaan adalah kinerja atau prestasi kerja kita, yang identik dengan hasil kerja kita.

Penilaian hasil kerja kita berdasarkan pada KPI (Key Performance Indicator), Produktivitas, Waktu (Date Line), Cost dan Target perusahaan.

Apa hubungannya Psikosomatik dengan Prestasi Kerja kita atau Kesuksesan kita ?

Contoh Kasus :

Orang yang pandai waktu kuliah (misalnya IPK = 3,80), ia seorang yang kutu buku, kuper, ngak PD dalam pergaulan, malu-malu, sangat tertutup, penakut, apakah orang seperti itu dapat berhasil atau sukses ?

Orang tersebut menderita Psikosomatik, jadi kalau dia tidak disembuhkan dari penyakit Psikosomatiknya,.......... pasti dia akan gagal seumur hidupnya.

Orangnya pintar dan sangat pintar sampai keblinger, ia seorang yang angkuh, sombong, temperamental, mau menang sendiri, memandang rendah orang lain, sangat egois,......... apakah orang seperti ini bisa sukses hidupnya ?

Ia menderita Psikosomatik, jadi selama penyakit Psikosomatiknya belum disembuhkan, maka kepribadian, sikap mental dan perilakunya akan seperti itu, bahkan semakin tua perilakunya akan semakin aneh.

Jadi EQ + SQ + AQ kita oke, kalau kepribadian, sikap mental kita juga oke = perilaku kita juga oke,.......... itulah rahasia sukses kita.